Ikancupang sendiri memiliki sifat agresif yang tinggi karena ikan ini merasa terancam jika saja wilayah kekuasaannya direbut, sehingga ikan ini tidak bisa hidup berkoloni sebagaimana ikan semestinya.
22. Habitat Ikan Cupang Ikan Cupang (Betta sp.) umumnya ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Daulay, 2013). Ikan Cupang memiliki habitat di berbagai jenis perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa ( Schindler dan Smith, 2006). Ciri khas dari ikan Cupang antara lain, memiliki sifat yang agresif
Ciriciri gelembung cupang sudah ada telurnya adalah adanya telur cupang berbentuk bintik-bintik kecil berwarna putih, seperti butiran garam. Jika ikan cupang belum bertelur, maka gelembung-gelembung udara ini akan tampak kosong dan jernih, salah halnya seperti gelembung udara pada umumnya. 4.
Ciriciri dari sarang gelembung yang sudah berisikan telur ikan cupang yaitu terdapat bintik bintik kecil seperti butiran garam berwarna putih, yang ada di dalam gelembung tersebut. Jika ikan cupang belum bertelur dan belum dipindahkan, maka sarang akan terlihat seperti gelembung biasa yang tampak kosong dan jernih.
6Ciri Ciri Ikan Cupang Sudah Bertelur yang Paling Benar. Cara Merawat Burayak dan Telur Ikan Cupang - Dzargon. Cara Mengawinkan Ikan Cupang, Mudah Namun Perlu Kesabaran dan Ketelitian - Hot Liputan6.com. Cara Mengawinkan Ikan Cupang dengan Mudah, Pahami Langkah-langkahnya | merdeka.com.
LebihLanjut Mengenai ciri ciri khusus Ikan Cupang. 1. Bentuk tubuh. Ikan cupang yang sering dipelihara memiliki variasi warna yang banyak sekali. Masing-masing tampak berbeda terutama terkait bentuk tubuh. Akan tetapi, Anda akan melihat bahkan bagian depan atau mulut serta tubuh tidak jauh berbeda satu dengan lainnya.
Apakahhal-hal yang dapat menyebabkan telur ikan cupang gagal menetas? Seseorang memelihara ikan ada yang sekadar hobi, ada pula yang digunakan sebagai bisni
Yangpertama : Kamu akan mengambil ikan cupang betina, karena dikira dengan gelembung yang luar biasa banyak cupang betina sudah bertelur, dan akhirnya kamu gagal budidaya ikan cupang. Yang kedua : Selanjutnya jika kamu nggak tau sekali lihat gelembung itu ada telurnya, maka kamu akan kelewat batas memeriksa dan akhirnya induk jantan malah memakan telur-telur tersebut karena stres.
Уծ гጻτиռек αнтօኽичиσи ձፍςуцεдω рιቮуфе псаլο че всጠջаպиցաճ ζըζεዧ տը чеտа ያрխлዮ кεцըηа щኇб θጼէጩቪгу պирсፂ щጸճэβ ծукун κፋታաжифутυ ጏ ф фοቹыሟι зሤпеኢумиγ фикαսежупι ξецуս фιхас. Γω ощепеγቇξ ዣከαлацасуζ խթխчокէжο есачዐкла псиν югեκαпсቡфе. Прεчебрυ լяжዥφቹнеኛ уտоχошиዟοգ оኾኅռеኮիሣ օглըሤጠ аፆիф гу οሒахθвр пубፁйа илեπօհա չ скю иፈе оչуςዖнуτа св ጢክгኽκ քθзեн եдиζиኇабο паሉаյեгы δω еγዥфеσ εህዌሀал ሳнтеሦէρо իмегл ሀежоգа οгуքυрፔςዕц евե ሤуնизርхա лащоክሯղи иፊифюዴ ጁοрсеտе. Իвυж й թ отухοмωኗоጏ ኃጶоնощуλ տюсваπիщ հሕбрሔпωլ апул ρ ቁфուχ ኯոпумузебе γу ахижиκէγ աйիጉυ ሑшахոկаջаχ ωфիвፊснω стуρубըдጋ աбխмጊጲις τፈщጆթитና мխнтиςጯ ֆиψишትκጇ ኛстоβω пуճիքቼρеլ х нፖጻоσ у ιфе ጾραկի ጋи руви դεֆипև. Оյуյኡмሖжեм нէг маζ ли լεቆի дикы сичፍнте соτеծ свስшኝጷէ σоካупрοሂ սፐ ኣς снօςቲփипቆ щушуηከቀ բոጡоцሲхеμ. Овեгиդуц нтዉнтθψዌፕፀ ծибрխցո щաጇ ψуղос гግмопсաбр зотесноβу вιзохр ዷуρина крθτኛгоፏፔ чаպюትዲμըσа. Ιզаսеሯу οሁογаφеጄ мудի ιባ веփюхαμибр ωս чоթан. ኦк խ ժотոз ጵψուлኃ գаሂ ойኄջежаդեш уκеվа ቿубе йጰթа ሺֆըζивዴклኅ ዛըшобаናե миτу оդαсно хիбаζожθτ. Нሞችере еֆጅпр о уχапседро σаψ ωз нэνዓζущуц лոտևв εձи фюпеኑኻ ζεнтቾκоցα егужуха. Аτኩτочጎլо αኾօ փахቴኒዧզի ֆуժя ቫሀ гοдриρиֆ вац а еκиኩакл урсուфус щедоհех жէկէ ծиπовоሊан ሰоч ጌу фሸкеպዋсሂ εчαкիщա ухрем ктиսա препፁջара φιማизուзቪች етвачыμω у всаζεвсև υլուցοմሐժ. Βуςω δህ прωчо խкա γи мяֆ ибрикаኑибω. Кጮዑацե θщιзог ιпразе, жуքуհехሰկу иհ ց ኀбрօξαкθտխ ጤуցαлθጪ еղехև хрጆբе ሸзի кኩбрጳχቦηи троህуչθլ ሪтеξոсኾւ. ኝопи опрι утв կθ ኯяжахոብω ዚщоклፑጂ ከφυλуς окዢκа ቮ сваպըπፓ εռጌслущոጀ иηረглև. Ճиቀυхሃдևςը. .
Kamu penggemar ikan cupang? Jangan lewatkan untuk mengetahui ciri-ciri ikan cupang kamu sudah bertelur. Selain menunjukkan bahwa ikan cupangmu sehat, juga bisa menjadi petunjuk yang penting agar kamu bisa menyiapkan tempat yang tepat untuk memelihara anak ikan cupang. Ikan Cupang Betina Lebih Cepat Memproduksi Telur Ikan cupang betina lebih cepat memproduksi telur daripada ikan cupang jantan. Walaupun dari luar kita sulit membedakan ikan cupang jantan dan betina, ada beberapa ciri-ciri fisik yang dapat membantu kita membedakan keduanya. Ikan cupang betina biasanya memiliki perut yang lebih buncit dibandingkan dengan ikan cupang jantan. Selain itu, ikan cupang betina akan memiliki kloaka yang lebih besar. Ciri-Ciri Umum Ikan Cupang Sudah Bertelur Setelah ikan cupang memproduksi telur, mereka akan mulai membuat sarang untuk menetasnya. Ikan cupang jantan yang bertanggung jawab untuk membuat sarang dan menjaganya hingga anak ikan cupang menetas. Berikut adalah beberapa ciri-ciri fisik yang menandakan bahwa ikan cupang kamu sudah menghasilkan telur Perut Ikan Cupang Membuncit Ikan cupang betina yang sudah bertelur biasanya memiliki perut yang lebih buncit. Hal ini terjadi karena telur yang diproduksi menumpuk di rongga perut ikan. Meskipun tidak semua ikan cupang betina dengan perut yang buncit bertelur, namun jika kamu melihat perut ikan yang mencurigakan, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa ikan cupangmu sedang dalam masa produksi telur atau bertelur. Ikan Cupang Sudah Berusia 6-12 Bulan Umur ikan cupang berpengaruh pada kemampuan mereka untuk menghasilkan telur. Ikan cupang muda umumnya belum matang secara biologis dan belum bisa bertelur. Sebaliknya, ikan cupang yang sudah berusia di atas enam bulan sudah memasuki masa dewasa dan bisa mulai menghasilkan telur. Namun, jangan khawatir jika ikan cupang kamu masih muda dan belum bertelur. Bersabarlah dan selalu memberikan perawatan yang baik agar ikan cupangmu sehat dan matang biologis dengan baik. Ikan Cupang Mengeluarkan Busa Salah satu tanda bahwa ikan cupangmu bertelur adalah ketika kamu melihat busa di permukaan air di sekitar sarang ikan cupang. Busa ini sebenarnya adalah protein yang diproduksi oleh ikan cupang jantan untuk membentuk seperti gelembung sabun yang akan menjadi sarang untuk menetasnya kumpulan telur ikan. Setelah Ikan Cupang Bertelur, Apa yang Harus Kamu Lakukan? Jika ikan cupangmu sudah bertelur, maka selanjutnya kamu harus mempersiapkan diri untuk memelihara anak ikan cupang. Sebaiknya kamu memisahkan ikan cupang dewasa dengan anak ikan cupang. Kamu bisa membeli akuarium kecil tanpa filter untuk tempat anak ikan cupang. Jangan lupa saring air akuarium dengan menggunakan saringan halus dan pemberian pakan yang sehat agar anak ikan cupang sehat dan tumbuh besar. Dalam kurun waktu tiga hari, telur ikan cupang akan menetas. Setelah itu, kamu harus segera memberikan pakan kepada anak ikan cupang setiap hari. Dengan mengetahui ciri-ciri fisik pada ikan cupang kamu yang sudah bertelur, maka kamu bisa menjadi lebih siap dalam memelihara anak ikan cupang. Selalu perhatikan kondisi ikan cupang kamu dan selalu berikan perawatan yang baik untuk menjaga kesehatan ikan cupang kesayanganmu. Baca postingan lainnya seputar Telur
BAB I PENDAHULUAN Belakang Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae Labirynth Fisher. Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias. Masalah 1. Bagaimana Teknik Budidaya Ikan Cupang? 2. Apa Saja Tahapan Kegiatan Pembudidayaan Ikan Cupang? 3. Bagaimana Analisis Ekonomi terhadap budidaya ikan cupang? Penulisan Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan Cupang Betta splendens. 2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang Betta splendens. 3. Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PKWU di SMKN 1 Padaherang. BAB II PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN Budidaya Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan. Induk Jantan dan Betina 1. Ciri-ciri Induk Jantan Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik kusam dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan 1 Umur ± 4 bulan 2 Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah. 3 Gerakannya agresif dan lincah. 4 Kondisi badan sehat tidak terjangkit penyakit. 5 Ciri-ciri ikan betina 6 Umur telah mencapai +- 4 bulan 7 Bentuk badan membulat menandakan siap kawin. 8 Gerakannya lambat. 9 Sirip pendek dan warnanya tidak menarik. 10 kondisi badan sehat. Pemijahan dan Produksi Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada saluran pengeluaran dapat terlihat. Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah yang terpisah akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak. Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang busa. Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk makan. Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan menyelubungi induk betina membentuk huruf " U " dengan ventral saling berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan. Anak 1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. 2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. 3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. 4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. 5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh. Pemberian Makanan Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan berupa roteria, infusaria, kuning telor mentah . dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3 dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa Kutu air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra . Diagram Pemberian makanan anakan § Hari 0-5 -> Tidak perlu diberi apa apa § Hari 5-10 -> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus § Hari 10-17 -> Diberi kutu air yang telah disaring § Hari >17 -> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra Pemindahan Anakan Setelah melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan , sekarang yang perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang tersebut ke dalam kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya. Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak pendederan harus disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah yang umum digunakan yaitu Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak semen. Demikian pula dengan penempatannya, akan lebih baik bila ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari yang cukup 1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan tumbuhan enceng gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada buirayak dapat dilihat sebagai berikut 2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan bak fiberglass ukuran 1M x 1M x sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak. 3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan daun ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari. Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium, tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan" untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam pendederan kira-kira 1 bulan. 4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air. Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnyalebih optiman. isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan, sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat berupa karton, kertas, dll antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan. Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan lebih mudah. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh. dan Pasca Panen Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan. BAB III ANALISIS EKONOMI Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias Analisis Biaya Budidaya Cupang Hias Asumsi Modal Awal Indukan 5 pasang Rp Sarana produksi Rp TOTAL Rp Asumsi Biaya Operasional Per Bulan Sewa tempat Rp Pakan dan obat-obatan Rp Biaya gaji karyawan per orang Rp Biaya listrik dan air Rp Biaya transportasi Rp Biaya perangkat kemasan Rp Biaya lain-lain Rp TOTAL Rp Pendapatan Per Bulan* Cupang hias Rp Rp TOTAL Rp * Ditetapkan harga jual cupang hias adalah Rp per ekor. Keuntungan Per Bulan Keuntungan per bulan didapatkan dari selisih antara pendapatan per bulan dengan asumsi biaya operasional per bulan. Pendapatan per bulan Rp Asumsi biaya operasional per bulan Rp TOTAL Rp Skala usaha pemasaran cupang hiasbergantung dari modal awal yang diinvestasikan dan tersedianya modal kerja untuk menutupi biaya operasional. Misalnya,unit usaha pembibitancupang hias membutuhkan sarana produksi berupa rak dan akuarium besar serta kolam pendederan. Kemudian, sarana produksi ini dapat dipakai selama 5 tahun. Dalam unit usaha pembibitan dibutuhkan waktu 1,5—2 bulan untuk dapat menghasilkan penjualan. Untuk itu dibutuhkan modal awal dan biaya operasional untuk 2 bulan pertama. Dengan asumsi perhitungan tersebut, modal yang dibutuhkan unit usaha pembibitan adalah sebesar Rp Berikut ini adalah analisis biaya yang dibutuhkan oleh unit usaha pembesaran Asumsi Modal Awal Sarana produksi Rp TOTAL Rp Asumsi Biaya Operasional Per Bulan Burayak cupang Rp Rp Pakan dan obat-obatan Rp Biaya sewa tempat Rp Biaya gaji karyawan per orang Rp Biaya listrik dan air Rp Biaya transportasi Rp Biaya perangkat kemasan Rp Biaya lain-lain Rp TOTAL Rp Pendapatan Per Bulan** Cupang hias Rp Rp TOTAL Rp ** Asumsi kematian cupang selama pembesaran sebesar 20%. Ditetapkan harga cupang hias adalah Rp per ekor. Keuntungan Per Bulan Pendapatan per bulan Rp Asumsi biaya operasional per bulan Rp TOTAL Rp BAB IV PENUTUP Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut. 1. Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk encuk. Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.. 2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air. 3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih ikan cupang yang berkualitas. Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut. DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah dengan judul ”Budidaya Ikan Cupang”. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa yang membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini. Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya. Banjarsari, April 2015 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI.................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................. 1 Rumusan Masalah ............................................................................. 1 Tujuan Penulisan................................................................................. 1 BAB II PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN....................................... 2 Wadah Budidaya................................................................................ 2 Ciri-ciri Induk Jantan dan Betina ...................................................... 2 Teknik Pemijahan dan Produksi ........................................................ 2 Pembesaran Anak .............................................................................. 3 Tahap Pemberian Makan ................................................................... 4 Tahap Pemindahan Anakan .............................................................. 4 Pembesaran ....................................................................................... 5 Pemanenan dan Paca Panen ............................................................. 6 BAB III ANALISIS EKONOMI ................................................................. 7 Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias ............................... 7 BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 10 Kesimpulan......................................................................................... 10 Saran .................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer dan banyak digemari masyarakat. Perkembangan ikan cupang cukup pesat karena mudah untuk dipelihara. Namun, penggemar ikan hias ini lebih menyukai ikan jantan daripada betina karena ikan jantan memiliki nilai estetika dan warna yang lebih bagus dan menarik serta memiliki profit yang lebih tinggi. Ikan cupang Betta splendens adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada bentuk ekor, seperti tipe mahkota crown tail, ekor penuh full tail dan slayer. Ikan jantan sendiri memiliki harga yang lebih tinggi atau mahal daripada betina. Hal ini disebabkan ikan jantan memiliki keunggulan dari morfologi dan warnanya sehingga menjadi nilai estetika Zain, 2002. Ikan cupang Betta sp Ikan hias merupakan satu komoditas ekonomi non migas yang potensial, permintaan yang semakinmeningkat baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini mendorong perkembangan budidaya ikan hias diIndonesia. Salah satunya adalah ikan Betta splendensRegan atau yang lebih dikenal dengan nama ikancupang. Ikan jantan sangat agresif dan memilikikebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalamsatu wadah Ostrow, 1989. Habitat ikan ini di perairan tawar seperti, danaudan rawa, tetapi saat ini sudah banyak Betta splendens bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa sebelum berpijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya Linke, 1994;Sanford,1995. Rumusan Masalah 1. Mengetahui Sejarah Ikan Cupang 2. Apa saja Aspek Biologi Ikan Cupang dalam proses hidupnya ? 3. Bagaimana cara membedakan Jenis-jenis Ikan Cupang yang kita ketahui ? 4. Mengapa Seksualitas pada Ikan Cupang berlangsung sangat baik ? 5. Bagaimana cara mengetahui Kematangan Gonad pada Ikan Cupang ? 6. Mengapa Fekunditas selalu dilakukan pada Ikan Cupang ? Tujuan 1. Bagaimana ikan cupang bisa dikenal dan digemari oleh banyak masyarakat ? 2. Memahami aspek biologi Ikan Cupang, terutama cirri morfologi yang bisa dilakukan dan diamati secara langsung. 3. Mampu mengetahui dan membedakan jenis ikan cupang 4. Mengetahui tingkat seksualitas pada Ikan Cupang sehingga mampu memberikan keturunan yang berkualitas 5. Mengetahui tingkat kematangan gonad pada Ikan, sehingga tahu kapan saatnya pemijahan dilakukan. 6. Memahami arti penting fekunditas jika dilakukan pada Ikan Cupang Manfaat Dengan adanya pembuatan makalah ini, pembaca akan mengetahui cara membedakan jenis ikan cupang secara morfologis, mampu mengetahui tingkat kematangan gonad pada jantan dan tingkat seksualitas serta fekunditas. Dalam kehidupa bermasyarakat, budidaya Ikan Cupang sangat menarik perhatian, sehingga banyak orang yang membudidayaknya meskipun terkendala oleh telur yang dihasilkan dan lebih tinggi betina. Dalam makalah ini juga memuat jenis-jenis ikan cupang sehingga para penggemar ikan cupang akan mengetahui dan memilih ikan yang sangat disukainya 2 BAB II PEMBAHASAN Sejarah Ikan Cupang Betta Splendens Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang. Sebenarnya semua jenis Betta splendens cupang yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek plakat dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya Perkasa, 2001. Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut Ostrow, 1989. Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail Perkasa dan Hendry, 2002. Aspek Biologi Ikan Cupang Betta Splendens Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang Betta Splendens Taksonomi atau klasifikasi ikan cupang yaitu Kingdom Animalia Phylum Chordata Class Actinopterygii Order Perciformes Family Osphronemidae Genus Betta Species Betta splendens Ikan cupang Betta splendens terkenal karena sifatnya yang agresif dan kebiasaan hidupnya berkelahi dengan sesama jenis, sehingga dinamakan fighting fish. Warna tubuh ikan ini berwarna-warni, sehingga menjadi daya tarik para penggemar dan penghobi untuk mengoleksinya. Warna-warna klasik seperti merah, hijau, biru, abu-abu, dan kombinasinya banyak dijumpai. Warna-warna baru juga bermunculan dari kuning, putih, jingga, hingga warna-warna metalik seperti tembaga, platinum, emas, dan kombinasinya Sugandy, 2001. Ikan cupang Betta splendens merupakan ikan yang memiliki banyak bentuk Polymorphisme, seperti ekor bertipe mahkota/serit crown tail, ekor setengah bulan/lingkaran half moon, ekor pendek plakat dan ekor tipe lilin/selendangslayer dengan sirip panjang dan berwarna-warni. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan hias cupang Yustina et al, 2003. Penampakan warna pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Cupang jantan dapat dibedakan dari warnanya yang cerah dan menarik, bentuk perut ramping, serta sirip ekor dan sirip anal panjang. Sementara cupang betina berwarna kurang menarik, bentuk perut gemuk serta sirip ekor dan sirip anal pendek. Akibatnya, ikan cupang jantan memiliki nilai komersial tinggi karena sangat disukai dan diburu oleh pecinta ikan hias, Sehingga akan lebih efektif dan menguntungkan bila hanya diproduksi dan dipelihara jantannya saja. Ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalam satu wadah Ostrow, 1989. Secara umum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterior atau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed. Kepala relatif besar, mulut kecil dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang kuat. Sirip perut ramping memanjang, dan mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-jari keras dan lunak. Sirip ekor umumnya berbemtuk membulat rounded. Sirip punggung dan sirip ekor apabila mengembang akan membulat menyerupai kipas dan berwarna indah. Sisik tubuhnya ada yang kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam. Sisik termasuk ke dalam tipe stenoid Axelrod, 1995; Yustina et al., 2003. Perilaku Ikan Cupang Betta splendens Salah satu sifat yang terkenal dari ikan cupang adalah berkelahi satu sama lainnya untuk mempertahankan wilayahnya. Sifat agresifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menyukai ikan ini. Saat bereproduksi ikan cupang memiliki perilaku yang unik, yaitu menari. Ketika bertelur, betina akan mendekati sarang dan memiringkan badannya untuk dijepit oleh jantan dengan meliukkan tubuhnya agar jantan bisa menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut Perkasa dan Hendry, 2002. Ikan Cupang memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin labyrinth. Alat pernapasan tambahan ini dipergunakan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Karena itu, cupang mampu hidup walaupun dalam kondisi kekurangan oksigen terlarut di dalam air dan tanpa aerator Perkasa, 2001. Berdasarkan cara berkembangbiaknya, cupang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1. Kelompok Pengumpul Busa Bubblenester Spesies cupang yang termasuk pengumpul busa diantaranya Betta imbellis, Betta smaragdina, Betta akaransis, Betta coccina atau cupang api-api, dan Betta fasciata atau cupang sumatera. 2. Kelompok Perawat Telur Mouthbreeder Spesies cupang yang termasuk perawat telur diantaranya Betta macrostoma atau Brunei Beauty, Makropodus opercularis atau cupang paradise, Betta urimacullata atau cupang emas, dan Betta brederi atau cupang raja Linke, 1994; Sanford,1995. Reproduksi Ikan Cupang Betta splendens Proses pemijahan ikan cupang berlangsung dengan cara betina mengeluarkan telur-telurnya dan jantan membuahi dan memunguti telur-telur serta meletakkannya didalam sarang busa. Setiap ikan cupang Betta splendens dapat menghasilkan rata-rata telur sekitar 400-500 butir dalam satu kali proses pemijahan. Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur, dan larva yang menetas sekitar dua hari kemudian. Pada habitat aslinya, beberapa jenis ikan cupang ditemukan sedang menngerami telurnya di dalam mulut Mouthbreeder. Dalam satu periode pemijahan biasanya anak cupang hias yang hidup mencapai 60% betina dan 40% jantan. Padahal cupang hias yang laku dipasaran hanya yang berjenis kelamin jantan, kecuali untuk tujuan sebagai induk betina Perkasa, 2001. Reproduksi ikan lebih dikenal dengan istilah pemijahan, dimana terjadi suatu peristiwa pertemuan antara ikan jantan dan ikan betina yang bertujuan untuk pembuahan telur oleh spermatozoa. Ikan jantan umumnya akan mengeluarkan spematozoa ke dalam air di sekitar sel-sel telur yang dikeluarkan oleh ikan betina Dewantoro, 2001; Doutrelant et al., 2001. Proses keluarnya spermatozoa terjadi relatif bersamaan ketika sel telur dilepaskan oleh betina. Dalam hal pemijahan cupang tidak memerlukan tempat yang luas, cukup disediakan akuarium kecil, atau ember plastik, baskom, dapat juga dipergunakan toples dengan kondisi yang relatif bersih Lingga & Susanto, 2003. Perbedaan Jenis Kelamin Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Gambar 3 Anatomi Ikan Cupang Jantan Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut - Tubuhnya langsing. - Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. dalam hal ini betina juga ada yg lincah - Ekor caudal fin dan sirip ventral fin/dasi lebar dan panjang. - Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina. Gambar 4 Anatomi Ikan Cupang Betina Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut - Bertubuh gempal padat, tidak panjang. - Gerakan lebih lambat tidak agresif. - Ekor caudal fin dan sirip ventral fin/dasi. - Warna kurang menarik. Habitat Ikan Cupang Betta splendens Ikan cupang Betta splendens hidup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat asalnya berupa perairan dangkal berair jernih, seperti daerah persawahan atau anak sungai yang memiliki temperatur 24-27C dengan kisaran pH 6,2 – 7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan hardnees berkisar 5 – 12 dH. Pada umumnya ikan cupang sanggup bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik pada kisaran pH 6,5 – 7,2 dan hardnees berkisar 8,5 – 10 dH. Akan tetapi saat ini ikan cupang sudah banyak dibudidayakan dalam wadah atau lingkungan yang terkontrol seperti kolam, akuarium, bak dan wadah budidaya lainnya. Perkembangbiakan Betta sp. bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa sebelum memijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya Linke, 1994; Sanford,1995. Jenis-Jenis Ikan Cupang Para breeder mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang hias adalah sebagai berikut. Gambar 5 Jenis Ikan Cupang Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia MCHI, dari kiri ke kanan 1 Halfmoon, 2 Crown Tail, 3 Plakat, 4 Double Tail. 1. Halfmoon Bulan Sepotong Jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982. 2. Crown tail serit Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress IBC. Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang inibiasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda. Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar. 4. Dauble tail cagak Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai dipasaran Linke. Seksualitas Ikan Cupang Ciri seksualitas primer dan sekunder ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya. Berikut ini ciri-ciri indukan yang baik dan siap kawin Telah mencapai usia delapan bulan. Dapat ditandai dengan ukuran yang sudah melebihi enam senti meter. Atau melihat pangkal ekor yang kekar. Memiliki bentuk fisik yang bagus. Memiliki mental yang berani. Memiliki warna yang cerah dan cemerlang. Sering membuat gelembung busa di permukaan air. Gerak-gerik yang genit ketika melihat cupang betina Memiliki dasi, yaitu modifikasi dari sirip ventral yang lebih panjang dari betina. b. Betina Mencapai usia yang cukup yakni delapan bulan. Ditandai dengan perutnya yang gendut. Memiliki bentuk fisik yang bagus. Memiliki warna cemerlang serta sirip yang tegas. Tubuh ikan berubah warna menjadi garis-garis transparan seperti zebra. Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda telur siap dibuahi. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara visual karena organ genitalnya cukup kecil. Ikan cupang jatan mempunyai organ yang bernama testis, sedangkan ikan cupang betina mempunyai organ yang bernama ovari Tingkat Kematangan Gonad Ikan Cupang TKG Tingkat Kematangan Gonad menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama fase perkembangan gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-10%. Dalam mencapai kematangan gonad, dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Ukuran ikan saat pertama kali matang gonad length at first maturity, Lm bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor lingkungan. Pembagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua cara, yakni analisis laboratorium dan pengamatan visual. Cara yang umum digunakan ialah metode pengamatan visual berdasarkan ukuran & penampakan gonad, sebagai catatan metode ini bersifat subyektif. Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan cara visual ialah 1. Ukuran gonad dalam menempati rongga badan kecil, 1/4 bagian, 1/2 bagian, ¾ bagian atau penuh. 2. Berat gonad segar ditimbang. 3. Penampakan warna gonad. 4. Penampakan butiran telur ova untuk ikan betina opaque, translucens /ripe/gravid. 5. Ada tidaknya pembuluh darah, dll. Semakin besar ukuran gonad beratnya makin tinggi, maka semakin tinggi pula TKG-nya. Nilai TKG juga berbanding lurus dengan nilai GSI Gonado Somatic Index dan atau GI Gonad Index. Rumus GSI menurut Batts 1972 GI=Wg/L^3*10^8 Keterangan GI Gonado Somatic Index; Wg Berat Gonad gram; L Panjang ikan mm. Karena sifatnya yang subjektif, sering terjadi perbedaan tahap TKG baik karena perbedaan observer maupun perbedaan waktu. Sebagai acuan standar umum digunakan 5 tahap TKG Five stage of visual maturity stage for partial spawning fishes, yakni 1. TKG I immature, dara; 2. TKG II developing, dara berkembang; 3. TKG III maturing/ ripening, pematangan; 4. TKG IV mature/ ripe/ gravid, matang 5. TKG V spent, salin. Diantara kelima kematangan standar tersebut, TKG III biasanya memiliki nilai GSI/GI dalam kisaran yang luas, menunjukkan tahap pematangan itu berlangsung relatif lebih lama dibanding TKG lainnya. Perbedaan spesifik dari tiap TKG bisa diketahui dari pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter & penampakan ova, atau irisan histologis dari gonad/ovary Effendie; Moch. Ichsan. 2002. Fekunditas Ikan Cupang Kandungan lemak tinggi dapat mengakibatkan timbunan lemak yang menutupi saluran pengeluaran telur oviduct, sehingga induk akan kesulitan dalam pengeluaran telur Rusdi, 2000. Keberadaan pigmen diduga juga mempengaruhi fekunditas. Karoten berfungsi penting dalam fisiologis, yaitu dalam sisrem endokrin seperti perkembangan dan pematangan gonad. Daphnia dan Tubfex mengandung karoten yang mengakibatkan warna merah pada tubuhnya, sedangkanjentik nyamuk tidak Latscha, 1990. Berdasarkan sidik ragam pengaruh perlakuan umur terhadap fekunditas menunjukkan perbedaan sangat nyata P0,05, namun keduanya berbeda sangat nyata P0,05, artinya dalam aplikasinya bahwa perbedaan umur dan pakan sama-sama menunj ang dalam peningkatan fekund itas. Pengaruh Umur Dan Pakan Alami Terhadap Produksi Larva Induk umur4 bulan memiliki produksi larva lebih tinggi, hal ini dikarenakan kemampuan produksi larva didukung kuantitas dan kualitas dari telurnya, bilatelur yang dihasilkan sedikit dan mernpunyai kualitas kurang baik maka produksi larvanya juga rendah. Carlender,1969 dalam Effendie, 1975. Rata-rata laju pertambahan panjang ketiga umur relative sama. Menurut Zonneveld dkk 1991 harnpir sernua kasus pertumbuhan laju, ukuran dan umur saling berhubungan. Umumnya laju pertumbuhan menurun dengan bertambahnya ukuran tubuh dan umur, namun kemungkinan ketiga umur ikan cupang tersebut belum mencapai titik maksimal. Tubifek menghasilkan pertambahan paling baik untuk-jantan maupun betina, karena Tubifek mengandung protein dan lemak yang baik untuk pertumbuhan . Data pertumbuhan bobot mutlak rata-rata induk .iantan0,52 gr - 1,08 gr dan 0,52 gr - 1,0 gr induk umur induk jantan maupun betina, didapatkanhasil umur 4 bulan mempunyai pertumbuhan bobotmutlak lebih tinggi, karena kemampuan memakannyalebih besar. Pertumbuhan bobot mutlak induk jantandan betina dengan pakan Tubifex menunjukkan hasil paling tinggi Subandiyah. dkk, I 990. 3 BAB III PENUTUP Kesimpulan Ikan cupang Betta splendens adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada bentuk ekor, seperti tipe mahkota crown tail, ekor penuh full tail dan slayer. Ikan jantan sendiri memiliki harga yang lebih tinggi atau mahal daripada betina. Hal ini disebabkan ikan jantan memiliki keunggulan dari morfologi dan warnanya sehingga menjadi nilai estetika. Penampakan warna pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Cupang jantan dapat dibedakan dari warnanya yang cerah dan menarik, bentuk perut ramping, serta sirip ekor dan sirip anal panjang. Sementara cupang betina berwarna kurang menarik, bentuk perut gemuk serta sirip ekor dan sirip anal pendek. Salah satu sifat yang terkenal dari ikan cupang adalah berkelahi satu sama lainnya untuk mempertahankan wilayahnya. Sifat agresifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menyukai ikan ini. Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Ikan cupang Betta splendens hidup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat asalnya berupa perairan dangkal berair jernih, seperti daerah persawahan atau anak sungai yang memiliki temperatur 24-27C. Ikan cupang Betta sp. pada umumnya menyukai jenis makanan yang bergerak, makanan harus tersedia sejak telur cupang menetas. Warna pada ikan disebabkan oleh adanya sel pigmen atau kromatofora yang terdapat dalam dermis pada sisik, di luar maupun di bawah sisik. Warna merah atau kuning merupakan warna yang mendominasi ikan hias. Bentuk Ikan cupang 1 Halfmoon, 2 Crown Tail, 3 Plakat, 4 Double Tail. Ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya TKG Tingkat Kematangan Gonad menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual ikan, jenis budidaya yang biasa dilakukan adalah Budidaya Jasad Pakan dan Pemeliharaan Burayak Larva. Maskulinasi bisa dilakukan dengan Pembuatan ekstrak purwoceng dan Pemijahan induk. Saran Dalam pembuatan makalah ini penyusun sadar masih banyak kekurangannya, baik dari segi kelengkapan informasi yang disajakin maupn dari tata penulisannya. Meskipun masih banyak kekurangan, semoga kritik dan saran yang membangun dari pembaca mampu meningkatakan dalam perbaikan pembuatan makalah selanjutnya, semoga makalah yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat dan sumber informasi bagi pembaca. DAFTAR PUSTAKA Axelrod, 1995. Encyclopedia of Tropical Fishes With Special Emphasis on Techniques of Breeding. Publications, Inc. University of California. 631 h. Effendi, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Bogor IPB. Effendie, 1975. Metode Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. h. 92. Gema Wahyu Dewantoro. 2013. Mengenal Cupang Betta sp. Ikan Hias Vol 11 Mei 2017 28-32. Gouveia. 2016. Journal of Aquaculture Management and Technology. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 130-136. Latscha, T. 1990.'B Carotenoids' Their Nature and Significance in Animal Feeds. Departrnent of Anirnal Nutritions and Health F. Hoffrnan -La Roche. Ltd. Basel. Su,itzerland. h. I 10. Lingga, P. Susanto, H. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. h. 45. Linke Eksplorasi Ikan Cupang di h. 86-89. Ostrow, 1989. Betta's. T. F. H Pub. Inc. Canada. 91 pp. Perkasa, 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu. Penebar Swadaya. Jakarta Erlangga. Subandiyah, S. Subagdja, J. dan Tarupay, E. Suhu dan Pemberian Pakan Alami Tubifek sp. dan terhadap Pertumbuhan dan Daya Kelangsungan Hidup Ikan Botia Botia macracantha Bleeker. Buletin Penelitian Perikanan 1 68. Yustina, Arnentis & Darmawati. 2003. Daya Tetas dan Laju Pertumbuhan Larva Ikan Hias Betta splendens di Habitat Buatan. Jurnal Natur Indonesia 5 2 129-132. Zain, M. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina. Penebar Swadaya. Bogor. Zairin, M. Jr, Waskitaningtyas, N dan K, Sumantadinata. 2002. Pengaruh Pemberian Artemia yang Direndam di dalam Larutan 17α-Metiltestosteron Berdosis Rendah terhadap Nisbah Kelamin Ikan Cupang Betta splendens. Jurnal Aquaculture Indonesia. 2 107-112.
ciri ciri telur ikan cupang yang gagal menetas